Phone

Email

Whatsapp

Menu

profile picture

Safira
Balasan dalam 1 menit

Safira
Tertarik cek fitur sistem kami?

Jadwalkan demo gratis via WhatsApp dengan tim kami
628175785528
ร—
profile picture

Safira

Active Now

Safira

Active Now

Accounting

Kupas Tuntas Siklus Akuntansi: Definisi dan Prosesnya

Pinterest LinkedIn Tumblr

Mengelola keuangan bisnis tanpa struktur yang jelas bisa berujung pada kesalahan fatal. Ketika transaksi semakin banyak dan data keuangan makin kompleks, risiko kesalahan pencatatan pun meningkat. Itulah sebabnya siklus akuntansi menjadi elemen penting yang tidak boleh abaikan.

Pencatatan keuangan yang konsisten adalah kunci utama dalam siklus akuntansi untuk menghasilkan laporan yang akurat dan terpercaya. Siklus akuntansi memastikan setiap langkah pencatatan berjalan sesuai prosedur dan aturan pencatatan.

Dengan pencatatan yang sistematis, perusahaan dapat mengontrol arus kas dan mengidentifikasi potensi masalah keuangan lebih awal. Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk lebih transparan dan mengambil keputusan berdasarkan data yang valid.

Jika pencatatan transaksi ini dilakukan secara manual, maka akan memakan waktu lama. Beruntung, perkembangan teknologi menghadirkan software akuntansi sebagai solusi praktis yang mampu mengotomatisasi setiap langkah dalam siklus akuntansi.

Simak artikel ini dan kuasai siklus akuntansi agar keuangan bisnis Anda selalu terkelola dengan profesional!

Daftar Isi
demoGratis

Apa itu Siklus Akuntansi?

Siklus akuntansi adalah sebuah proses dalam perusahaan untuk mencatat, mengelola, dan melaporkan seluruh transaksi keuangan dalam periode tertentu, seperti bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan, sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan.

Siklus akuntansi atau accounting cycle, penting bagi perusahaan besar maupun usaha kecil dan menengah. Proses ini harus dilakukan untuk menjaga keteraturan pembukuan akuntansi, sehingga pelaporan keuangan selama periode tertentu menjadi lebih lengkap dan minim kesalahan.

Hal ini mendukung perusahaan untuk bisa fokus pada pengembangkan bisnis dengan analisis keuangan yang lebih mendalam. Dalam siklus ini, setiap informasi keuangan akan dikumpulkan, dicatat, dan diproses secara sistematis untuk menghasilkan data yang dapat diandalkan sebagai bahan pertimbangan keputusan bisnis yang strategis.

Tujuan Siklus Akuntansi

Memahami tujuan siklus akuntansi penting bagi siapapun yang terlibat dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Siklus ini juga menjadi dasar utama agar data keuangan tersusun rapi dan siap digunakan untuk kebutuhan bisnis.

Berikut adalah beberapa tujuan utama dari siklus akuntansi:

1. Memfasilitasi pengendalian internal dan pengawasan keuangan

Proses ini akan membantu perusahaan untuk mendeteksi apabila terjadi ketidaksesuaian, kecurangan, atau penyimpangan dalam transaksi keuangan. Terciptanya pengawasan yang ketat mendorong kemampuan perusahaan dalam menjaga integritas keuangan, mengoptimalkan penggunaan dana, serta meminimalkan risiko kerugian.

2. Mencatat transaksi secara teratur dan konsisten

Siklus akuntansi memastikan setiap transaksi keuangan dicatat secara sistematis sesuai dengan prosedur yang berlaku, sehingga perusahaan dapat melacak seluruh aktivitas keuangannya dengan mudah. Pencatatan yang dilakukan secara konsisten mempermudah proses audit karena setiap bukti transaksi dapat dipertanggungjawabkan.

3. Menyusun laporan keuangan yang tepat

Dengan mengaplikasikan siklus akuntansi, laporan keuangan yang dihasilkan dapat lebih akurat, lengkap, dan dapat dipercaya. Laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan lainnya harus mencerminkan kondisi keuangan perusahaan sebenarnya tanpa kesalahan atau manipulasi data.

4. Menyediakan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan

Selain mencatat dan melaporkan transaksi, siklus akuntansi juga bisa menyediakan informasi relevan, tepat waktu, dan mudah dipahami. Dengan data yang lengkap dan terstruktur, analisis keuangan dapat dilakukan secara efektif. Para pemangku kepentingan juga bisa menilai kinerja perusahaan, merencanakan strategi, dan mengidentifikasi peluang maupun risiko keuangan.

Perusahaan dituntut untuk menyadari betapa pentingnya proses ini dalam mendukung kelancaran operasional dan pengambilan keputusan yang berbasis data. Siklus akuntansi menjadi bagian penting dari sistem akuntansi yang mendukung keberlanjutan dan stabilitas operasional bisnis.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai aplikasi Akuntansi Koneksi, Anda dapat mengunduh skema harga berikut.

skemaHarga

Jenis-jenis Siklus Akuntansi

Setiap jenis perusahaan mempunyai karakteristik operasional yang berbeda, sehingga siklus akuntansi yang diaplikasikan pun menyesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnisnya. Secara umum, terdapat perbedaan dalam proses pencatatan, pengelompokan transaksi, dan pelaporan keuangan.

Berikut adalah jenis-jenis siklus akuntansi:

1. Perusahaan jasa

Siklus akuntansi dalam perusahaan jasa memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan perusahaan lainnya karena bisnis ini tidak menawarkan produk fisik, melainkan layanan atau jasa. Meskipun produknya tak berwujud, tetapi tetap memiliki nilai bagi pelanggan secara umum. Beberapa contoh perusahaan jasa adalah jasa perjalanan wisata dan bimbingan belajar.

Oleh karena itu, dalam pencatatan akuntansi perusahaan jasa, proses pencatatan umumnya lebih sederhana karena tidak melibatkan perhitungan harga pokok penjualan atau perubahan stok barang. Fokus utamanya terletak pada pencatatan pendapatan jasa, beban operasional, serta pengelolaan kas dan piutang.

2. Perusahaan dagang

Perusahaan ini beroperasi dengan menjual produk fisik yang dapat dimiliki dan digunakan oleh konsumen. Maka dari itu, siklus akuntansi dalam perusahaan dagang melibatkan lebih banyak komponen, seperti akun persediaan barang, pembelian, penjualan, serta perhitungan harga pokok penjualan. Sehingga proses pencatatannya juga lebih komplek dibandingkan perusahaan jasa.

Perusahaan dagang yang kerap kali ditemui adalah toko pakaian, distributor barang, atau supermarket. Dalam perusahaan ini, laporan keuangan harus mampu menunjukan nilai persediaan yang tersedia dan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola stok dan keuntungan dari penjualan produk.

Baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, pelaku usaha dapat menyesuaikan proses pencatatan dan pelaporan keuangannya sesuai kebutuhan operasional masing-masing. Penggunaan software akuntansi yang sesuai akan membantu setiap transaksi tercatat secara terarah dan profesional.

Tahapan Siklus Akuntansi

tahapan siklus akuntansi

Siklus akuntansi dirancang untuk mengelola transaksi sejak pertama kali terjadi hingga menghasilkan laporan keuangan akhir yang akurat. Setiap tahap siklus akuntansi memiliki fungsi dan tujuan spesifik untuk memastikan bahwa semua transaksi tercatat secara sistematis.

Berikut adalah tahap-tahap dalam siklus akuntansi:

1. Mengidentifikasi transaksi keuangan

Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengenali dan mengidentifikasi setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Seorang akuntansi harus teliti memastikan bahwa transaksi yang dicatat benar-benar relevan dan berdampak pada kondisi keuangan perusahaan. Setiap transaksi harus dilengkapi bukti sah seperti nota, faktur, atau bukti transaksi lainnya.

2. Menganalisis transaksi

Analisis transaksi perlu dilakukan untuk menentukan dampak transaksi terhadap akun-akun yang terlibat, baik peningkatan atau penurunan saldo. Dalam prosesnya, analisis dilakukan dengan menggunakan metode double-entry system, di mana setiap transaksi memengaruhi debit dan kredit.

3. Mencatat transaksi dalam jurnal

Transaksi-transaksi tersebut dicatat secara kronologis ke dalam jurnal umum melalui proses yang disebut penjurnalan. Di tahap ini, penting untuk memastikan bahwa pencatatan dilakukan secara sistematis agar jumlah total debit dan kredit tetap seimbang.

4. Memindahkan catatan ke buku besar

Akuntan dalam perusahaan harus memindahkan data dari jurnal umum ke buku besar, yaitu kumpulan akun-akun yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan secara lebih detail. Dalam buku besar, setiap akun diberi kode tertentu untuk memudahkan pelacakan dan pengelompokkan.

5. Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian

Setelah pencatatan pada buku besar, akuntan menyusun neraca saldo yang mencerminkan saldo dari masing-masing akun. Ketika ditemukan ketidaksesuaian atau transaksi yang belum tercatat, maka jurnal penyesuaian perlu dibuat untuk memperbaiki data transaksi dan kondisi keuangan lebih akurat.

6. Membuat neraca saldo penyesuaian

Selanjutnya adalah menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan untuk menunjukkan keseimbangan antara aktivitas dan pasiva, serta menjadi dasar untuk penyusunan laporan keuangan. Tahapan ini sangat membutuhkan ketepatan dan ketelitian karena berpengaruh langsung terhadap keakuratan laporan keuangan yang akan disusun.

7. Menyusun jurnal penutup

Penyusunan jurnal ini berfungsi untuk menutup akun-akun sementara, seperti akun pendapatan dan beban, sehingga saldonya kembali nol pada awal periode berikutnya. Hal ini membantu memisahkan informasi keuangan berdasarkan periode akuntansi dan mempersiapkan sistem akuntansi untuk siklus baru.

8. Membuat neraca saldo setelah penutupan

Neraca saldo pasca penutupan merupakan tahapan opsional yang bisa dilakukan atau tidak. Neraca ini disusun untuk memverifikasi bahwa semua akun sementara telah ditutup dan hanya akun permanen yang tersisa, serta memastikan akurasi saldo akhir sebelum memasuki periode selanjutnya.

9. Menyusun jurnal pembalik

Tahapan ini bersifat opsional, jurnal pembalik dibuat untuk membalik pencatatan dari jurnal penyesuaian tertentu, sehingga memudahkan proses pencatatan di awal periode berikutnya. Dengan membalik posisi debit dan kredit, maka pencatatan keuangan lebih efisien dan tidak terjadi pencatatan ganda.

Setiap langkah dalam siklus ini saling berhubungan dan membentuk dasar dari sistem akuntansi yang sehat. Pada akhirnya, laporan keuangan yang dihasilkan akan lebih anda untuk pengambilan keputusan bisnis. Penerapan tahapan ini secara konsisten menjadi kunci utama dalam menjaga integritas keuangan perusahaan dari waktu ke waktu.

Solusi Praktis Kelola Keuangan Lewat Software Akuntansi Koneksi

Memastikan setiap proses keuangan tercatat dengan akurat bisa menjadi tantangan tersendiri bagi banyak pelaku usaha. Di sinilah Software Akuntansi Koneksi menjadi solusi andal yang dirancang untuk menyederhanakan tahapan dalam siklus akuntansi. Mulai dari pencatatan transaksi harian hingga penyusunan laporan keuangan.

Dengan fitur-fitur lengkap yang tersedia, pengelolaan pencatatan transaksi keuangan menjadi lebih modern dan efisien dalam satu platform terintegrasi yang mendukung pencatatan secara real-time. Sehingga visibilitas dan keakuratan meningkat atas kondisi keuangan bisnis.

Berikut adalah fitur adalah fitur utama Software Akuntansi Koneksi:

  • Smart invoicing with auto-notification: Proses penagihan menjadi lebih praktis dan memastikan pembayaran diterima tepat waktu melalui pengingat otomatis.
  • In-depth financial statistic reports: Dapatkan insight menyeluruh dari laporan laba rugi untuk menilai performa dan pertumbuhan bisnis.
  • E-invoice management system: Otomatiskan proses pembuatan faktur dan perhitungan pajak untuk efisiensi pengelolaan administrasi perpajakan perusahaan.
  • Direct integration to bank reconciliation: Memudahkan proses pencocokan data transaksi dan verifikasi laporan keuangan bisnis melalui fitur rekonsiliasi bank.

Software Akuntansi Koneksi telah dipercaya oleh 1750+ bisnis secara profesional untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Sistem ini mampu menangani seluruh proses akuntansi dari awal hingga akhir secara otomatis. Anda dapat mencoba secara langsung dan merasakan kemudahan fiturnya melalui kesempatan demo gratis.

Kesimpulan

Mengelola keuangan bisnis secara akurat dan efisien adalah keharusan, karena setiap tahap dalam siklus akuntansi memiliki peran penting untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Proses pencatatan manual tidak hanya memakan waktu, tetapi juga rawan kesalahan pencatatan.

Maka dari itu, penggunaan sistem akuntansi modern seperti Software Akuntansi Koneksi menjadi solusi ideal. Dengan fitur lengkap yang mengotomatisasi seluruh tahap siklus akuntansi, perusahaan dapat fokus pada pengembangan bisnis tanpa terbebani kerumitan administrasi keuangan.

Dengan sistem terintegrasi ini, transparansi dalam proses pencatatan transaksi menjadi lebih baik, sehingga pengambilan keputusan bisnis akan lebih strategis. Pengelolaan keuangan perusahaan juga akan lebih sederhana dengan minim kesalahan dan tercipta kestabilan finansial secara profesional.

Coba demo gratis sekarang untuk rasakan langsung kemudahan dan keunggulan fiturnya!

akuntansi

FAQ tentang Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah sebuah rangkaian tahapan sistematis dan berulang yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencatat, mengelola, melaporkan, dan menyusun laporan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu.

  • Mengidentifikasi transaksi keuangan
  • Menganalisis transaksi
  • Mencatat transaksi dalam jurnal
  • Memindahkan catatan ke buku besar
  • Menyusun neraca saldo dan jurnal penyesuaian
  • Membuat neraca saldo penyesuaian
  • Menyusun jurnal penutup
  • Membuat neraca saldo setelah penutupan
  • Menyusun jurnal pembalik

  • Akun aset: Sumber daya dengan nilai ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan memberikan manfaat di masa depan.
  • Akun kewajiban: Biasa disebut dengan akun hutang atau suatu pengorbanan ekonomi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan modal bisnisnya.
  • Akun modal: Jumlah kekayaan atau investasi pemilik dalam suatu bisnis.
  • Akun pendapatan: Seluruh pemasukan atau keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui aktivitas operasional atau hasil penjualan aset selama satu periode akuntansi tertentu.
  • Akun beban: Seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis dalam satu periode akuntansi.
Author

Comments are closed.